Kamu
seperti pisau tajam yang tiap detik menyayat hatiku. Membuka celah luka yang
semakin dalam dan semakin lebar. Aku bisa memafkanmau atas semua kesalahan yang
telah terajadi. Bahkan ketika kamu harus membagi hati dengan wanita lain
kemudian kamu menyesal,meminta maaf dan kamu tau kan aku tak akan pernah bisa
menolak permintaan maaf mu. Mudah buatku memaafkanmu tapi apa kamu tau kata
maafmu itu tak bisa menyembuhkan luka di hatiku yang semakin menjalar ke
seluruh tubuh dan sewktu-waktu mungkin bisa saja menghentikan detak jantungku.
Semua
janjimu dulu terasa begitu meyakinkan namun semakin lama justru membuatku
semakin tak yakin, akan semua sikapmu yang kadang membuatku berpikir bahwa kamu
memang benar menyayangiku namun tak jarang juga sikapmu membuatku semakin sakit
dan semakin tak yakin dan tak percaya dengan semua hal yang kamu berikan. Ucapan
sayang dan cintamu terasa palsu di mataku saat ini. Aku yang sungguh
menyayangimu harus terpaksa berpura-pura tak ada apa-apa demi menjaga hubungan
kita agar baik-baik saja. Kenyataan dibalik itu semua bahwa sebenarnya aku
sakit,aku tersiksa,aku menangis,aku lelah. Terbesit keinginan unutuk mengakhiri
hubungan ini namun entah kekuatan apa yang membuatku masih bisa bertahan
denganmu meski semua kesalahanmu itu tak pantas untuk ku maafkan.
Harusakah aku tetap
bertahan denganmu?
Perlu
kamu tahu setiap detik otakku tak pernah
berhenti memikirkanmu. Aku sering gelisah,aku sering curiga,mengira-ngira
mungkin sat ini ada wanita lain lagi yang sedang bermain-main di hatimu. Pikiran
negatif terus menghantuiku. Sekarang apa yang harus ku lakukan? Membalas semua
sakit hatiku padamu?berpura-pura kuat di depanmu? Pura-pura tidak ada apa-apa? Haruskah
aku selalu diam sedangkan setiap waktu rasa sakit itu semakin mengeroggti
lubang hati yang semakin besar dan dalam?.
Hubungan
macam apa ini? Jika ternyata kamu tak berubah juga, jika ternyata janjimu “janji
ga akan ngulangin kesalahan ini lagi” tapi justru kamu mengulangi terus
menerus. Harus seperti apalagi aku memahamimu,harus sebanyak apa lagi aku
memafkanmu,harus berapa lama lagi aku bertahan denganmu.
Bagaimana
cara agar kamu peka bahwa semua pengorbanan dan kesabaranku adalah bahwa ku ini
sangat mencintai dan menyayangimu. Setiap malam aku menangis meledakkan emosiku
yang aku pendam. Kamu,ya kamu! Kamu sudah mengambil sebagian jiwaku dan kamu
tak pernah bisa menjaganya. Aku tak tau dimana sebenarnya kau tempatkan jiwaku
hingga aku terus merasakn sakit. Mungkin kamu membuangnya di suatu tempat yang
sangat jauh,jauh dari hatimu kekasihku.
curhat cantikk?? hehhehe
BalasHapusbukan :) cuma lagi belajr nulis
BalasHapus