Sabtu, 16 Februari 2013

Cinta Lama itu Masih Ada (End)

Edit Posted by with 1 comment

“Langsung caw ke kafe aja ya,aku traktir” ajak Ben.
“Oke bosss” Farhan,Aldi dan Arya menjawab dengan kompak. Sedangkan aku dan Gilang masih terdiam, aku hanya membalas ajakan Ben dengan tersenyum dan mengangguk. Gilang masih memegang tangan kananku. Apa yang sebenarnya dia pikirkan,tak merespon pembicaraanku namun masih saja memegang erat tangan ini.
Kami semua memasuki salah satu kafe langganan kami. Beberapa menu telah di pesan dan sesuai keinginan masing-masing. Sekitar 3 jam kami menghabiskan waktu di kafe ini dan sekarang saatnya terapi kaki. Kebiasaan kita,harus berjalan mencari tempat yang menyenangkan tanpa menggunakan kendaraan,menyenangkan tapi sangat melelahkan.  Kami menemunkan tempat yang ramai dan menyenangkan,alun-alun kota. Sekarang malam minggu pantas saja banyak pemuda pemudi disini. Pencahayaan disini sangat terang,di setiap sudut taman alun-alun di beri beberapa lampu sehingga menerangi taman ini.
Kami asyik menari-nari menyewa grup pengamen yang menyanyikan beberapa lagu untuk kami. Semua orang memperhatikan kami namun kami tak peduli,justru sepertinya semua orang menikmati pertunjukan kami yang konyol ini,menari dengan gaya yang lucu dan aneh. Semua orang merasa terhibur bahkan banyak dari mereka yang mengira bahwa kami adalah anggota dari pengamen yang kami sewa. Mereka memberikan uang receh mereka pada kami. Setelah kegilaan kami selesai kami tidak mengambil uang itu,kami berikan itu pada pengamen yang kami sewa.Hitung-hitung amal.
“Cape juga ya, gila banget malam ini” aku tertawa riang.
“Kapan lagi coba kita segila ini, susah” Aldi.
Kita masih terengah-engah untuk mengambil nafas. Ketika kita sedang asyik bergurau seketika hujan turun cukup deras, lalu kami langsung mencari tempat berteduh. Namun, ada yang aneh.
“Eh,Gilang mana?” tanyaku khawatir. Gilang sudah melepaskan tanganku semenjak di kafe. Dan dia masih banyak diam.
“Eh iya,mana tuh bocah tadi kan samping lu Han” Arya pun ikut kebingungan. Farhan yang memang tadi ada di sampingnyapun tak menyadarinya.
“Aku juga ga tau,lagian sikap dia dari mulai masuk mall sudah aneh ga seperti biasanya. Seperti ada yang dia pikirkan, ada apa ya Ben?”Farhan menanyakan hal yang memangBen tahu jelas mengapa Gilang seperti itu hanya membisu.Pura-pura tak mendengar.
“Hey.. bukannya itu Gilang?” Ben menunjuk pada sosok laki-laki yang sudah basah kuyup yang masih berdiri di tengah taman. Tidak terlalu jelas karena terhalang oleh derasnya air hujan.Disini  lumayan ramai karena  di setiap sisi taman ini dibangun tempat untuk berteduh. Banyak orang keheranan melihatnya.
“Ya, itu Gilang. Ada apa dengannya” Aku melangkah mendekati terpaan air hujan. Aku ingin menyusulnya dan mengajaknya berteduh. Aku terus melangkah mengahampirinya tak peduli tubuhku akan basah atau akan jatuh sakit nantinya karena terkena derasnya hujan. Yang jelas,disana ada cowo yang patut aku jaga karena aku mencintainya.
“Ada apa?” aku mengelus pipinya. Dia seperti sedang menangis tercampur dengan jatuhnya air hujan di wajahnya.
“Bisakah kamu menunggu ku selama 3 tahun?” tanyanya.
“Apa?”
“Jawabanmu sama saja seperti dulu saat pertama aku akan pergi ke Yogya, jadi kamu masih belum bisa menungguku 3 tahun lagi”
“Bukan itu maksudku, aku tak mendengar apa yang kamu katakan,bisa kau ulang” sebenarnya aku mendengar jelas pertanyaannya namun aku ingin dia mengatakannya sekali lagi.
“Aku sayang kamu dan aku ingin bersamamu namun bisakah kau menungguku selama 3 tahun?”
Tanyanya lagi.
Aku tersenyum dan langsung memeluknya, hujan mulai reda.
“Bodoh,kenapa kamu tak mengatakannya dari dulu hah ! maaf aku yang tak bisa menyadari akan tulusnya kasih sayangmu”
Dia memelukku semakin erat dan berkata “Aku hanya ingin berhenti mencintaimu namun justru aku semakin mencintaimu jadi kuputuskan untuk tetap mencintaimu selamanya meski akhirnya kamu bukan tulang rusukku”
“Ssssssssttt.... ga Lang, kamu sudah memutuskan untuk tatap mecintaiku maka kamu harus bersamaku selamanya. I Love You”
Dia mencium keningku lembut, aku masih bisa merasakan air hujan menetes di tengah-tengah kita.
“mau 3 tahun atau selamanya,aku akan tetap mencintaimu” tegasku.
Aku tahu dia akan melanjutkan S.2 nya di Australia. Dan aku sadar jika sekarang kita menjalin hubungan kembali maka aku harus siap untuk menunggunya kembali lagi. Aku percaya padanya dan aku tak akan menyianyiakannya lagi.

END

1 komentar:

  1. Asik ceritanya cantik orangnya,semangat ya nulisnya

    BalasHapus