“Langsung caw ke kafe
aja ya,aku traktir” ajak Ben.
“Oke bosss” Farhan,Aldi
dan Arya menjawab dengan kompak. Sedangkan aku dan Gilang masih terdiam, aku
hanya membalas ajakan Ben dengan tersenyum dan mengangguk. Gilang masih
memegang tangan kananku. Apa yang sebenarnya dia pikirkan,tak merespon
pembicaraanku namun masih saja memegang erat tangan ini.
Kami semua memasuki salah
satu kafe langganan kami. Beberapa menu telah di pesan dan sesuai keinginan
masing-masing. Sekitar 3 jam kami menghabiskan waktu di kafe ini dan sekarang
saatnya terapi kaki. Kebiasaan kita,harus berjalan mencari tempat yang
menyenangkan tanpa menggunakan kendaraan,menyenangkan tapi sangat melelahkan. Kami menemunkan tempat yang ramai dan
menyenangkan,alun-alun kota. Sekarang malam minggu pantas saja banyak pemuda
pemudi disini. Pencahayaan disini sangat terang,di setiap sudut taman alun-alun
di beri beberapa lampu sehingga menerangi taman ini.
Kami asyik menari-nari
menyewa grup pengamen yang menyanyikan beberapa lagu untuk kami. Semua orang
memperhatikan kami namun kami tak peduli,justru sepertinya semua orang
menikmati pertunjukan kami yang konyol ini,menari dengan gaya yang lucu dan
aneh. Semua orang merasa terhibur bahkan banyak dari mereka yang mengira bahwa
kami adalah anggota dari pengamen yang kami sewa. Mereka memberikan uang receh mereka
pada kami. Setelah kegilaan kami selesai kami tidak mengambil uang itu,kami
berikan itu pada pengamen yang kami sewa.Hitung-hitung amal.
“Cape juga ya, gila
banget malam ini” aku tertawa riang.
“Kapan lagi coba kita
segila ini, susah” Aldi.
Kita masih terengah-engah
untuk mengambil nafas. Ketika kita sedang asyik bergurau seketika hujan turun
cukup deras, lalu kami langsung mencari tempat berteduh. Namun, ada yang aneh.
“Eh,Gilang mana?”
tanyaku khawatir. Gilang sudah melepaskan tanganku semenjak di kafe. Dan dia
masih banyak diam.
“Eh iya,mana tuh bocah
tadi kan samping lu Han” Arya pun ikut kebingungan. Farhan yang memang tadi ada
di sampingnyapun tak menyadarinya.
“Aku juga ga tau,lagian
sikap dia dari mulai masuk mall sudah aneh ga seperti biasanya. Seperti ada
yang dia pikirkan, ada apa ya Ben?”Farhan menanyakan hal yang memangBen tahu
jelas mengapa Gilang seperti itu hanya membisu.Pura-pura tak mendengar.
“Hey.. bukannya itu
Gilang?” Ben menunjuk pada sosok laki-laki yang sudah basah kuyup yang masih
berdiri di tengah taman. Tidak terlalu jelas karena terhalang oleh derasnya air
hujan.Disini lumayan ramai karena di setiap sisi taman ini dibangun tempat
untuk berteduh. Banyak orang keheranan melihatnya.
“Ya, itu Gilang. Ada
apa dengannya” Aku melangkah mendekati terpaan air hujan. Aku ingin menyusulnya
dan mengajaknya berteduh. Aku terus melangkah mengahampirinya tak peduli
tubuhku akan basah atau akan jatuh sakit nantinya karena terkena derasnya hujan.
Yang jelas,disana ada cowo yang patut aku jaga karena aku mencintainya.
“Ada apa?” aku mengelus
pipinya. Dia seperti sedang menangis tercampur dengan jatuhnya air hujan di
wajahnya.
“Bisakah kamu menunggu
ku selama 3 tahun?” tanyanya.
“Apa?”
“Jawabanmu sama saja
seperti dulu saat pertama aku akan pergi ke Yogya, jadi kamu masih belum bisa
menungguku 3 tahun lagi”
“Bukan itu maksudku,
aku tak mendengar apa yang kamu katakan,bisa kau ulang” sebenarnya aku
mendengar jelas pertanyaannya namun aku ingin dia mengatakannya sekali lagi.
“Aku sayang kamu dan
aku ingin bersamamu namun bisakah kau menungguku selama 3 tahun?”
Tanyanya lagi.
Aku tersenyum dan
langsung memeluknya, hujan mulai reda.
“Bodoh,kenapa kamu tak
mengatakannya dari dulu hah ! maaf aku yang tak bisa menyadari akan tulusnya
kasih sayangmu”
Dia memelukku semakin
erat dan berkata “Aku hanya ingin berhenti mencintaimu namun justru aku semakin
mencintaimu jadi kuputuskan untuk tetap mencintaimu selamanya meski akhirnya
kamu bukan tulang rusukku”
“Ssssssssttt.... ga Lang,
kamu sudah memutuskan untuk tatap mecintaiku maka kamu harus bersamaku selamanya.
I Love You”
Dia mencium keningku
lembut, aku masih bisa merasakan air hujan menetes di tengah-tengah kita.
“mau 3 tahun atau selamanya,aku
akan tetap mencintaimu” tegasku.
Aku tahu dia akan
melanjutkan S.2 nya di Australia. Dan aku sadar jika sekarang kita menjalin
hubungan kembali maka aku harus siap untuk menunggunya kembali lagi. Aku
percaya padanya dan aku tak akan menyianyiakannya lagi.
END
Asik ceritanya cantik orangnya,semangat ya nulisnya
BalasHapus