Jumat, 01 Februari 2013

3 Hari 2 Malam (End)

Edit Posted by with No comments

       Sekitar jam 5 sore kita makan bersama lagi dengan menu hati dan ampela ayam.setelah makan ibu mengajakku ke rumah sodaranya, sebelum magrib kami pun pergi tentunya hanya aku dan Ibu saja. Serasa anak manja pada Ibunya,aku di bonceng olehnya naik sepeda motor. Bukankah seharusnya aku yang menyetir, tapi tak apalah sekali-kali toh keadaan Ibu juga lagi baik-baik aja. Aku di sambut oleh neneknya dan saudaranya itu. Setelah adzan maghrib selesai kamipun pulang. Setibanya di rumah aku melihat dia sedang asyik dengan hobynya, Photoshop.
Ini malam terakhirku bersamanya, waktu mulai melakukan aksinya lagi. Aku terpaksa harus pulang, Dokter dan kedua orangtuaku sudah mulai khawatir,mereka sudah mengetahui aku pergi kemana. Aku memberitahunya agar mereka tidak terlalu khawatir,bosan sekali berada di rumah sakit selama berbulan-bulan. Oh Tuhan cepat sembuhkanlah..
Seperti malam kemarin aku dan dia sampai larut malam berbincang dan bercanda. Dia kalah dan langsung lemas kalau aku kelitikkin. Senang bisa melihat dia tertawa lepas. Pagi harinya juga seperti biasa,di sampingku sudah ada dia. Pagi ini aku bangun lebih lambat dari pagi kemarin,masih belum ingin pergi dari rumah ini.masih ingin bersamanya. Ibu sudah pergi ke rumah sakit untuk berobat jalan, Ibu sempat masuk rumah sakit beberapa bulan yang lalu sehingga dokter menyarankannya untuk berobat di waktu-waktu tertetntu. Ibu juga sudah menyiapkan sarapan pagi untuk kita, Soto ayam khas Cirebon.
Pagi ini kita bertengkar, gara-gara kebiasaanku yang menyebalkan, katanya. Menurutku wajar saja kalau aku mencurigai wanita yang dekat dengannya. Aku tidak menuduhnya namun mungkin dia merasa risih akan tindakanku yang seperti itu. Pertengkaran itu berlalu saat aku hendak pulang. Ibu sudah datang, mulai lagi dengan kekahwatirannya saat aku akan pergi. Aku pergi jam 2 siang, di antar olehnya sampai terminal.
Aku mencium tangannya,tanda pamitanku padanya.
“hati-hati sayang” katanya.
Aku pun pergi,kupilih bangku di barisan ketiga yang belum terisi. Saat aku akan duduk ku lihat keluar jendela bus rupanya dia sedang memperhatikanku memilih tempat duduk, dia tersenyum dan ku balas senyumannya. Ya, senyum itu lagi, aku mendapatkannya lagi darinya, kemarin malam saat aku sedang makan karena lapar lagi dan sekarang saat terjadi perpisahan. Waktu sudah tidak bersahabat lagi dengan kita, Waktu telah meculiknya dan membawaku pergi lagi.
Di dalam bus aku masih tersenyum-senyum mengingat saat-saat bersamanya dengan waktu sesingkat itu, 3 hari 2 malam.
Sampai bertemu lagi sayang, aku harap kamu baik-baik saja disana. Semoga kita bisa mempertahankan hubungan kita yang sudah berjalan selama 3 tahun walaupun kamu di Cirebon dan aku di Sumedang. Aku juga berharap tidak ada lagi orang ketiga yang mengganggu hubungan kita. 

 ********
Aku hanya ingin dia tahu seandainya dia ada di posisiku saat aku bahagia olehnya ataupun saat aku tersakiti olehnya. Tuhan itu sangat hebat ya,bisa menciptakan rasa cinta yang bahkan kita tak pernah tau seperti apa bentuk yang sesungguhnya atau mungkin hanya sebuah rasa yang sama sekali tidak berbentuk dan hanya bisa di artikan oleh para pecinta? Artinya pun bermacam-macam, sulit di simpulkan arti yang sebenarnya.

 End

Salam sayang buat kamu yang jauh disana :*

0 komentar:

Posting Komentar