Kamis, 24 Januari 2013

3 Hari 2 Malam I

Edit Posted by with No comments

         Longdistance Relationship ya? Hubungan yang hebat bukan? Dimana ada sepasang kekasih yang bermusuhan dengan waktu. Waktu yang memisahkan mereka,dan demi bertahannya hubungan itu aku harus melawan waktu setiap detiknya. Menahan rasa rindu ingin jumpa juga menahan siksa batin karena kerinduan itu.
Siang itu aku diam-diam menyelinap keluar dari rumah sakit, memar bekas suntikan di lenganku masih terlihat. Aku pergi menuju terminal di Bandung, dan aku langsung mencari bus arah Cirebon,seketika mataku langsung tertuju pada bus warna merah di pojok selatan. Akupun langsung menempati tempat duduk yang menurutku nyaman,kebetulan masih ada yang kosong.
Di sepanjang perjalanan aku terus berdoa agar aku tetap baik-baik saja dan segera sampai ke Cirebon. Melupakan resiko yang akan terjadi akibat ulahku ini,pergi dari rumah sakit diam-diam di saat kondisi tubuh sedang tidak bersahabat dan menuju ke suatu rumah yang dari malam sudah kupikirkan bahwa rumah itulah tujuanku.
5 jam kemudian aku sampai di depan rumah itu. Seseorang yang pertama kulihat adalah dia, dia memakai baju belang-belang itu sedang duduk dengan kekhawatirannya. Rupanya dia sibuk menghubungi ponselku yang tidak aku respon. Aku ingin membuat kejutan untuknya tapi dia sudah tahu kalau aku akan datang pada nya,adikku memebritahu akan kepergianku. Dia sempat marah-marah dengan tindakanku yang nekat itu namun beberpa saat kemudian hatinya lunak lagi. Ibunya pun sangat mengkhawatirkanku. Mendengar dia sakit rasanya ingin sekali saat itu juga ada di sampingya namun hanya gara-gara jarak dan keadaanku ini aku tak bisa memperhatikannya dengan benar. Aku merindukannya dan aku khawatir mendengar dia jatuh sakit.
“Sana tidur,katanya mau tidur? Sakit ya?” dia membuka pembicaraan sambil mengelus kepalaku. Saat itu aku sudah masuk ke kamar. Aku menginap di rumanya dan rumah inilah tujuanku. Ibunya sudah akrab denganku, hubungan kita yang sudah berjalan selama 3 tahun membuat Ibunya mengerti akan posisiku. Ibu menerimaku dan dia sangat menyayangiku.
“ga ah” jawabku simpel, masih takut jika dia marah-marah gara-gara aku nekat kesini.
Diapun pergi dan menonton TV.
Ibunya menawariku makan, sebenarnya sudah aku tolak tapi Ibu memaksa,its oke itu bentuk kasih sayang Ibu yang susah aku tolak. Aku menikmati makanan itu bersama dia,Ibu pun ikut makan bersama kita. Selesai makan kami semua menonton TV. Sepertinya suasana sudah mulai tenang, dan Ibu juga sudah tidak cerewet menyeramahiku seperti ini “neng tuh kan lagi sakit, kenapa kabur. Cepat sekarang hubungi mamah atau dokternya, pasti mereka khawatir. Ntar neng di marahin sama dokternya” berkali-kali ibu bilang seperti itu.
Ibu sudah ter tidur di ruang TV,sedangkan aku dan dia mulai menikmati rasa rindu yang sudah menumpuk, sambil mendengarkan lagu One More Night  dari Maroon 5 . Dia mencium keningku dan berbisik “Aku sayang kamu”. Lirih suaranya membuatku semakin erat memeluknya dan ku balas “Aku juga sayang kamu”.
Tak lama Ibu pun pergi kekamar dan tidak lupa memberiku beberapa obat yang harus aku minum agar sakitku ini tidak kumat. Masih saja mengkhawatirkanku.
Aku dan Dia tentunya belum ingin memejamkan mata, kita menonton TV dan tentunya dia yang menguasai acara TV nya. Bukan acaranya yang ingin aku nikmati tetapi tiap detik yang aku habiskan dengannya yang ingin ku nikmati. Aku masih memeluknya erat. Sepertinya rasa rindu ini tidak pernah surut.
Perutku kelaparan lagi, nasi yang tadi aku makan masih kurang untuk perutku. Kuputuskan untuk makan kembali,untunglah masih ada sisa makanan.
“Aku lapar,mau makan lagi ya hehe” bisikku jail padanya.
“Lapar lagi? Ya udah tuh di meja ambil aja”
Saat aku sedang menikmati makanan itu tiba-tiba saja dia melihatku dan tersenyum lembut. Senyumannya sangat tulus dan dari sorot matanya  penuh rasa sayang, baru kali ini aku melihat senyuman itu setelah beberapa tahun tak pernah ku dapatkan senyum itu lagi dan kini aku mendapatkannya lagi.
Sebenarnya aku malu akan caranya melihatku tapi sungguh aku bahagia sekali.


 Bersambung.....

0 komentar:

Posting Komentar