Aku masih belum bisa
untuk sekedar meninggalkannya tidur beberapa jam, masih ingin dalam pelukannya
dan masih ingin bergurau dengannya. Sudah pukul 11 malam,mataku mulai
mengantuk,dia berkali-kali menyuruhku pergi tidur ke kamar namun aku
menghiraukannya.
“ aku temenin kamu
sampai kamu tidur” tegasku padanya.
“ga usah sayang, kamu
aja tidur nanti aku angkat kamu ke kamar”
So kuat sekali dia.
“emang kuat?ga akan kuat”
“kuat dong” dia kembali
memelukku.
Ternyata memang aku
yang tertidur, dia berusaha mengangkatku sehingga membuatku terbangun. Sudah ku
katakan,dia tak kuat mengangkatku. Lucu juga saat dia berusaha untuk
mengangkatku. Beratku hanya 45 kg sedangkan dia 55 harusnya dia bisa
membopongku ke kamar.
Aku berusaha bangun dan
berdiri,masih setengah sadar.”Udah ah,jalan aja” keluhku.
Sebelum kakiku melangkah
dia langsung memelukku dan menciumku.
“Udah sana tidur”
perintahnya setelah memelukku.
Aku tidak akan
menyia-nyiakan moment ini,aku juga ingin membuatnya berkesan,aku balas peluk dan
ciumnya seperti biasa. Aku pergi tidur menyusul Ibu yang sudah terlelap
menikmati mimpinya.
Pagi harinya... aku
melihat di sampingku sudah tidak ada Ibu tapi ada tubuh lain yang tertidur
nyenyak,ku lihat wajahnya. Ternyata wajah itu yang selalu ada dalam pikiranku
setiap waktunya, wajah yang selalu aku rindukan,wajah yang selalu meneduhkan
mataku ini,wajah yang sudah membuatku merasakan arti cinta yang sesungguhnya.
Pagi yang indah, semalam aku bisa mengucapkan selamat tidur dengan memeluknya
sekarang saat aku terbangun aku bisa melihat wajahnya dengan matanya yang masih
terpejam.
Lama sekali aku memandangi
wajahnya. Aku bangun untuk pergi ke kamar mandi, belum juga aku bangun ada
tangan yang menarik tubuhku dan menjatuhkan tubuhku kepelukannya. Sekarang aku
kembali terbaring di pelukannya, sudah bangun juga dia. Akhirnya kita
benar-benar bisa berteman dengan waktu,walaupun aku tahu waktu hanya memberikan
sedikit detik,menit dan jam untuk kita yang akan ada kalanya kita harus
terpisah lagi.
Hari pertama aku
disini, dan bisa selalu ada di dekatnya adalah hal yang paling aku inginkan.
Aku tak perlu meminta apa-apa lagi pada Tuhan karena sudah ada dia di sisiku.
“Sayang,kita renang
yuk? Eh tapi kamunya lagi sakit ya, hmm ya udah ikut aja tapi kamu jangan
ikutan renang ya” dia mengoceh sendiri sebelum aku jawab. Aku hanya diam
tersenyum melihatnya berbicara. Mengetahui aku hanya terdiam kemudian sambil
menekan stick PES nya dia melirikku “Mau ga?”. Tanpa harus aku menjawab
harusnya kamu tahu sayang, aku takkan pernah menolak jika hal itu adalah untuk
menemanimu dan selalu ada kamu di setiap mataku menatap.
“Ayoo, ya udah sekarang
yu” ajakku dengan girang.
“Tapi kamu jangan ikut
renang ya, bentar tanggung yank maen PES dulu” Kebiasaan buruk darinya itu ya
ini, PES dan PES terus menerus.
Kita pun pergi
menggunakan sepeda motor, cuaca panas di Cirebon sepertinya mulai menjilati
ubun-ubunku,khawatir pada diri sendiri mulai muncul. Aku sadar aku sedang sakit
dan tidak baik jika harus terkena angin,apalagi terlalu panas atau kedinginan,
bisa-bisa semakin banyak saja virus dalam tubuhku ini yang siap mengeroggoti
sel-sel tubuh.
Sesampainya di tempat
renang dia langsung ganti baju. Aku ikut sibuk membuka jaketku,Cuma buka jaket
doang, gerah tapi dia mulai lagi mengoceh. “mau apa kamu? Kamu jangan ikut
renang ! udah diam duduk !” ucapannya tegas,mungkin bisa disebut perhatian.
“Iya ga akan ikutan
renang ko”
Kami bisa
bersenang-senang dan tertawa bersama, di tambah lagi ada gaya dia yang lucu
sekali saat di foto. Aku selalu ingin tertawa setiap melihat foto hasil
jepretanku tersebut.
Selesai berenang kita
pergi membeli bakso. Baksonya unik, aku baru tahu kalau di Cirebon ada bakso
seperti itu. Harganya pun sebanding dengan keunikan dan kenikmatan baksonya. Aku
katakan unik karena saat kita memakan bakso yang berukuran sedangnya (tanpa di
potong-potong) maka basonya akan meletus di dalam, seperti balon yang di isi
air. Saat memasuki mulut dan di gigit maka daging dan gaji cair keluar,rasanya
enak sekali. Aku yung baru pertama kali mamakannya merasa kaget juga, dan
hampir muncrat keluar.sedangkan dia? dia sudah pernah merasakan sebelumnya dan
bisa menikmatinya dengan santai. Dia tertawa melihat cara makanku.
Keringat pun mulai
keluar, cuaca yang panas membuat kita semakin kelabakan memakan bakso, baksonya
juga kan panas. Selesai makan bakso kita pulang dan seperti biasa dia kembali sibuk
dengan PES nya. Aku tak tau sihir sepeerti apa yang di buat PES itu yang pasti
makhluk bernama PES itu sudah membuat pacarku ini kecanduan.
Berkali-kali dia
menyuruhku tidur siang tapi aku tetap tak mendengarkannya, tak tahukah kamu
yang aku inginkan saat itu adalah hanya ingin bersamamu,tetap bersamamu,tetap
bersamamu,tetap bersamamu dan tetap bersamamu.
Bersambung........